Rabu, 17 Juni 2015

Pilih Bitlocker atau truecrypt?


Bagi sebagian orang, keamanan penyimpanan data adalah prioritas. Bisa kita bayangkan bagaimana bingungnya seorang pekerja di suatu perusahaan ketika file penting perusahaannya hilang atau dicuri orang dalam keadaan tidak terkunci. Ancaman dipecat bisa – bisa menjadi solusinya. Atau kita memiliki data pribadi yang harus diamankan dari orang lain agar tidak disalah gunakan, misal data – data pribadi, password, dsb kadang kita simpan dalam suatu file, jika file tersebut jatuh ke tangan orang lain, maka habislah kita, bisa jadi informasi tersebut disalah gunakan. Dan dari hari ke hari, kebutuhan akan privasi data tentunya makin besar, kita juga dihadapkan oleh berbagai penyedia jasa keamanan data. Lantas bagaimana memilih jasa keamanan data yang lebih baik, hal itu akan kita bahas dalam tulisan kali ini. 

Bitlocker 

BitLocker Drive Encryption (dan BitLocker To Go) adalah fitur yang Microsoft desain untuk melakukan enkripsi terhadap keseluruhan drive, meski drive tersebut menyimpan sistem operasi (System Volume). Mudahnya, BitLocker mengizinkan kita melakukan enkripsi pada level yang bawah, sehingga meningkatkan keamanan data secara keseluruhan.


Sederhananya, saat BitLocker dinyalakan terhadap sebuah volume, BitLocker akan melakukan enkripsi terhadap semua berkas yang ditaruh di dalam volume itu, yang saat kita tak tahu password-nya, kita tidak dapat mengakses data dalam berkas tersebut.

Meski demikian, BitLocker mengandalkan sebuah partisi booting yang tidak terenkripsi yang digunakan untuk mengenkripsi system volume. Dan, saat kita menginstalasikan BitLocker, maka BitLocker akan membuat kira-kira 100 Megabyte partisi booting (boot partition) yang tidak akan terlihat di Windows Explorer, sebab tidak diberi huruf drive seperti drive-drive yang lainnya. Drive terenkripsi itu sendiri diamankan dengan menggunakan algoritma kunci simetris terkuat saat ini, Advanced Encrypted Standard (AES) bisa 128-bit atau 256-bit.

Menurut Microsoft, BitLocker Drive Encryption membutuhkan sebuah modul Trusted Platform Module (TPM) yang ada di dalam motherboard agar dapat digunakan secara maksimum. TPM sendiri merupakan sebuah chip yang mengizinkan sistem keamanan tingkat lanjut bisa diaplikasikan pada komputer, dan salah satunya adalah menggunakan enkripsi terhadap full drive seperti BitLocker. Kunci enkripsinya disimpan di dalam modul chip TPM ini, bukan pada partisi 100 MB yang tidak kelihatan itu, yang membuat akses terhadap data lebih sulit untuk dilakukan. Meskipun Anda tidak memiliki TPM, tenang saja, kita bisa menggunakan sebuah USB Flash Drive untuk menyimpan kunci enkripsi ini, jadi saat Anda mengaktifkan fitur BitLocker, maka saat itu pula Anda tidak boleh menghilangkan data dalam USB Flash Drive tersebut, atau data yang Anda simpan dalam BitLocker hilang semua.

Bagaimana dengan kinerjanya? Menurut Microsoft, BitLocker memang mempengaruhi pada kinerja dengan penurunan hingga 1-9%. Namun, dengan menggunakan mikroprosesor Intel Core yang baru (Nehalem, Sandy Bridge atau Ivy Bridge) yang telah menanamkan fungsi AES-NI, maka penurunan kinerja tersebut bisa lebih ditekan dan mungkin saja tidak merasakan efek dari enkripsi ini. :)
Dan, untuk mengaktifkan dan menonaktifkan BitLocker, kita membutuhkan hak sebagai administrator. Jadi, saat kita hendak mengamankan data di komputer dengan BitLocker, maka User Account Control janganlah dimatikan.

TrueCrypt


Solusi diatas adalah solusi dari Microsoft yang ditaruh di dalam sistem operasi Windows versi kantoran saja. Lalu, bagaimana dengan Windows versi rumahan? Untungnya, ada komunitas open source yang membuat aplikasi sejenis BitLocker dan EFS, yakni TrueCrypt (http://www.truecrypt.org/).

Berbeda dengan kedua solusi di atas, TrueCrypt mendukung Windows, Macintosh OS X, dan Linux, dan tentu saja varian arsitekturalnya (baik 32-bit atau 64-bit).
TrueCrypt juga menggunakan algoritma AES, seperti halnya BitLocker dan EFS. Namun, kita bisa lebih mengamankan data dengan menggunakan tiga algoritma sekaligus, yakni AES, Serpent, dan Twofish, dengan lima kombinasi antara AES-Twofish, AES-Twofish-Serpent, Serpent-AES, Serpent-Twofish-AES dan Twofish-Serpent. Fungsi hash yang ada di dalam TrueCrypt menggunakan algoritma SHA-512 dan Whirlpool serta RIPEMD-160 yang menjadikannya semakin kuat.
 

(sumber : klik disini

Lantas, mana yang harus dipilih? berbicara keamanan, wah mungkin kami belum bisa mereview sampai benar - benar dalam, yang pasti keduanya tak perlu diragukan. tapi berbicara fleksibilitas, bitlocker kerjanya mengunci drive pada komputer atau flash drive milik kita, kita tidak bisa melakukan enkripsi pada satu file yang kita miliki dan bertukar lewat email. Jika menggunakan truecrypt, kita bisa menentukan sebesar apa file yang ingin kita enkripsi, tinggal kita buat virtual drivenya, dan selesai, kita bisa berkirim lewat email dengan ukuran file sesuai yang dibutuhkan. Urusan fleksibilitas kami rasa truecrypt juaranya. Tinggal user yang menentukan, kalau ingin praktis untuk penggunaan komputer kantor, maka bitlocker bisa menjadi solusi, apabila tidak masalah dengan sedikit penggunaan yang rumit tapi sangat fleksibel, maka kami sarankan anda menggunakan truecrypt. 

Nah, ngomong - ngomong tentang truecrypt, nanti akan kami berikan info penting nih, tunggu di post - post berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ajukan Pertanyaan, atau komentar disini.